Jumat, 18 Januari 2019

OSI MODEL

Akhir 1970, sebuah organisasi yang bernama International Organization for Standardization atau ISO berinisiatif untuk membentulk sebuah standar jaringan komputer. Awal mulanya karena kondisi dunia jaringan komputer pada masa itu masih acak-acakan. Setiap vendor menggunakan standar networking model mereka sendiri. Satu masalah terbesar adalah adanya kesulitan ketika menghubungkan 2 perangkat dari vendor yang berbeda. OSI model terbentuk dengan membuat aturan-aturan yang terdiri atas 7 lapisan yang dikenal dengan nama 7 layer OSI atau OSI layer.

Mengapa OSI model tidak menjadi standar? Karena OSI model ini sifatnya sangat formal, sehingga perkembangannya pun sulit. Makanya TCP/IP menjadi lebih berkembang dan digunakan.

Apakah anda perlu memahami OSI model? Ya, sangat perlu. Sebenarnya secara konsep dasar, OSI model dan TCP/IP model memiliki tujuan dan cara kerja yang sama, yakni memiliki lapisan dan setiap lapisan mendefinisikan protokol yang berjalan di dalamnya.

Urutan OSI model
Application layer
Presentation layer
Session layer
Transport layer
Network layer
Data Link layer
Physical layer

Fungsi lapisan OSI model

Application layer

Menyediakan antarmuka antara aplikasi dan protokol. Misalnya browser dengan http, PuTTY dengan telnet, dll

Presentation layer

Mendefinisikan dan menentukan format seperti ASCII, text, binary, JPEG. Juga enkripsi.

Session layer

Mendefinisikan bagaimana komunikasi di mulai, dikontrol dan dihentikan (oleh karena itu disebut session).

Transport layer

Host to host connection, pembentukan koneksi, disini terjadi error recovery dan flow control.

Network layer

Memiliki 3 fungsi utama, pengalamatan logic, routing dan menentukan rute terbaik.

Data Link layer

Menentukan aturan ketika perangkat mengirim data melalui media kabel/ nirkabel.

Physical layer

Menentukan karakteristik fisik media, seperti nilai tegangan, konektor, jumlah pin, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar